Ciblek terdiri atas beberapa jenis spesies, yang sebagian besar cukup popular sebagai burung peliharaan dan lomba. Sejatinya ciblek merupakan burung petarung / fighter yang bersifat teritorial, terutama terhadap burung sejenis. Kondisi itulah yang kerap menyulitkan kita dalam merawatnya. Salah perawatan sedikit saja dapat membuat ciblek yang semula rajin bunyi menjadi stres dan macet berbunyi. Sebagai panduan, berikut enam poin penting untuk mencegah ciblek macet bunyi.
Sebagian besar jenis ciblek yang dipelihara kicaumania merupakan anggota genus Prinia dari keluarga Cisticoliidae. Kelompok burung ini sangat aktif dan memiliki sifat teritorial / petarung. Karena itu, ketika hendak memeliharanya sebagai burung rumahan atau lomba, diperlukan perawatan yang teratur agar ciblek selalu aktif dan rajin berbunyi. Perawatan rutin inilah yang nantinya dapat membentuk karakter dari ciblek itu sendiri.
Selama ini banyak keluhan dari kicaumania mengenai cibleknya yang tidak mau tampil maksimal, bahkan cenderung mudah stres dan macet bunyi. Sebenarnya, sebagian besar permasalahan ini disebabkan pola perawatan yang tidak / kurang tepat, sehingga dibutuhkan sedikit perubahan pola rawatan untuk memulihkan kondisi burung.
Berikut ini enam poin penting yang dapat membantu Anda dalam perawatan burung ciblek agar tetap aktif dan rajin bunyi, serta terhindar dari beragam masalah seperti stres dan macet bunyi.
1. Menjaga ketersediaan pakan
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, berikan pakan utama dan pakan tambahan atau extra fooding (EF). Pakan utama berupa voer, sedangkan EF terdiri atas berbagai jenis serangga seperti ulat hongkong, jangkrik, dan kroto.
Agar ciblek tak stres dan macet bunyi, pemberian kedua jenis pakan tersebut harus selalu diperhatikan setiap hari. Untuk membuatnya tetap aktif dan rajin bunyi, pemberian pakan tambahan harus dilakukan dalam waktu teratur, misalnya setiap pagi dan sore hari.
2. Menjaga kebersihan
Selama ini, menjaga kebersihan sangkar sering dianggap sepele, sehingga kerap diabaikan para kicaumania. Selain itu, tidak sedikit pula kicaumania yang malah menunggu kotoran menumpuk dulu, baru dibersihkan.
Padahal sangkar yang jarang dibersihkan bisa menjadi tempat tumbuh-kembang parasit, tungau, bakteri, maupun jamur Akibatnya bisa diduga, burung yang terinfeksi dapat mengalami stres bahkan macet bunyi.
3. Menempatkan burung dalam kandang umbaran
Melatih ciblek dalam kandang umbaran secara teratur, misalnya 1-2 kali seminggu, bisa membantu menjaga kondisi burung tetap aktif dan rajin berkicau. Selain itu, pengumbaran juga bisa menjadi salah satu bentuk terapi bagi ciblek agar tidak mudah stres yang berujung pada macet bunyi.
4. Memenuhi kebutuhan multivitamin
Dengan memenuhi kebutuhan multivitamin, maka kesehatan burung lebih terjaga. Sistem kekebalan tubuhnya akan mengalami peningkatan sehingga mempunyai daya tahan yang lebih terhadap berbagai gangguan. Burung yang sehat tentu memiliki mental yang lebih baik, sehingga bisa terhindar dari berbagai penyebab stres.
5. Menjauhkan ciblek dari burung sejenis
Ciblek adalah burung teritorial, sehingga membutuhkan lingkungan maupun ruangan untuk privasinya. Karena itu, tidak dianjurkan menggantang dua ekor ciblek dalam jarak sangat berdekatan. Salah satu di antara keduanya sangat dimungkinkan ngedrop, stres, bahkan macet bunyi.
Karena itu, dalam perawatan hariannya ciblek sebaiknya dijauhkan dari keberadaan burung sejenis. Yang dimaksud burung sejenis itu bisa ciblek gunung, ciblek kebun, perenjak, dan berbagai spesies lainnya yang termasuk keluarga perenjak.
6. Hindari pemasteran secara berlebihan
Sebagai burung teritorial, ciblek juga mudah naik darah / emosi ketika mendengar suara kicauan burung jenis lain. Karena itu, untuk mencegah ciblek stres dan macet bunyi, sebaiknya pemutaran suara masteran dari burung sejenis tidak dilakukan secara berlebihan.
Demikian enam poin penting yang dapat Anda terapkan untuk mencegah ciblek mengalami macet bunyi.
0 komentar:
Posting Komentar