Ini Dia 3 Kebiasaan Sepele yang Berisiko Timbulkan Skoliosis

Bengkoknya tulang belakang ke samping atau skoliosis dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Kebiasaan sepele juga berpengaruh pada struktur tulang belakang. (Foto: Thinkstock/dolgachov)

Kebiasaan yang dilakukan sehari-hari ternyata dapat berpengaruh buruk pada kesehatan. Mengangkat tas dengan beban berlebihan, atau posisi duduk yang tidak tepat kadang berpengaruh pada struktur tulang belakang. 

Didik Librianto, dokter spesialis bedah ortopedi konsultan tulang belakang Rumah Sakit Pondok Indah menuturkan, bengkoknya tulang belakang ke samping atau skoliosis memiliki sejumlah ciri khas fisik, antara lain, pundak tinggi sebelah, terdapat tonjolan di punggung, pinggang tidak sama dan pada perempuan terkadang payudara besar sebelah.  

Skoliosis sendiri dikenal sebagai salah satu deformitas tulang atau kondisi kelainan secara anatomi yakni struktur tulang berubah dari yang seharusnya. 

Penyakit ini dapat disebabkan oleh faktor bawaan atau genetik (congenital), gangguan saraf atau neuromuscular misalnya pada penderita celebral palsy, sindrom tertentu misalnya marfan's syndrom atau kelainan bawaan yang mempengaruhi jaringan ikat dan idiophatic atau tidak diketahui secara pasti. Hingga kini, sekitar 80 persen dari seluruh kasus skoliosis penyebabnya belum diketahui. 

Didik menjelaskan terdapat dua tipe skoliosis yakni skoliosis struktural dan skoliosis postural. Skoliosis struktural ada empat jenis yakni infantile (0-3 tahun), juvenile (3-10 tahun), adolescent (10-19 tahun) dan adult (>19 tahun). 

"Kalau yang adult, di usia 40-50 tahun dia skoliosis itu biasanya karena pengeroposan tulang atau osteoporosis," kata Didik dalam sebuah diskusi di Kembang Goela, Jakarta Selatan, Rabu (25/10). 

Skoliosis postural, kata Didik, merupakan tipe skoliosis yang disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan tertentu dan dapat kembali normal jika kebiasaan tersebut diubah. Ada tiga kebiasaan yang tampak sepele tapi ternyata berpengaruh terhadap struktur tulang belakang. 

1. Beban Tas

Tas berbentuk sling atau tote bag memang terasa simpel dan modis. Dapat digunakan dalam berbagai situasi. Bagi kaum hawa, kadang tas jadi bawaan wajib dengan isi beragam. Saking lengkapnya, bahkan ada yang bilang tas wanita bagai tas Doraemon, apa saja ada. 

Namun, hal yang perlu diperhatikan ialah beban tas yang dibawa, apalagi beban hanya diletakkan pada salah satu pundak saja. Didik mengingatkan, beban maksimal yang ideal ditopang tubuh adalah sepersepuluh dari total berat badan. 

"Jadi misalnya berat badan sekitar 50an kilogram, ya beban tas maksimal sekitar 5 kilogram," tambahnya. 

2. Posisi Duduk

Tanpa sadar, posisi duduk membuat struktur tulang belakang berubah. Saat membaca maupun menulis, kadang orang mencari posisi yang nyaman, tapi posisi nyaman ini malah berakibat buruk. Sebaiknya, biasakan duduk dalam posisi tegak agar struktur tulang belakang tetap normal. 

Posisi duduk yang salah tak hanya mengakibatkan skoliosis. Duduk sembari membungkukkan tubuh ke meja membuat tulang jadi bengkok ke depan atau lordosis. 

3. Kebiasaan Tidur

Didik tidak menyarankan untuk tidur telungkup. Posisi ini dapat mengganggu struktur alami tulang belakang. Selain itu timbul tekanan pada sendi dan otot. Posisi tidur lain yang tidak dianjurkan ialah meringkuk yakni melengkungkan tubuh hingga lutut dapat menyentuh dada. Akibatnya, leher dan punggung terasa sakit. 

Sebaiknya, posisi bahu dan leher sejajar saat tidur. Tidur telentang memungkinkan kepala, leher, dan tulang belakang sejajar selama tidak menggunakan bantal.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar