Ini Dia Media Tanam Pada Sistem Aquaponik


Memanen tanaman sekaligus ikan adalah salah satu keunggulan dari sistem tanam aquaponik. Aquaponik yang dikembangkan sejak beberapa tahun yang lalu oleh para peneliti maupun para petani. Sama seperti metode tanam hidroponik dalam sistem tanam aquaponik dibutuhkan media yang digunakan untuk menahan batang tanaman sekaligus melewatkan air dan nutrisi hingga mencapai akar tanaman beberapa media tanam yang dapat digunakan dalam metode aquaponik adalah sebagai berikut

Media tanam yang digunakan dalam sistem akuaponik sebaiknya memiliki porus atau pori-pori yang dapat melewatkan air dan nutrisi atau zat hara yang berasal dari kotoran ikan dan sisa makanannya. Media tersebut dipilih yang memiliki poros besar juga untuk mencegah terjadinya penyumbatan pada media tersebut. Apabila air tersumbat di dalam media ini maka hal tersebut dapat menyebabkan akar membusuk dan proses nitrifikasi atau perubahan amonia menjadi senyawa nitrit dan nitrat tidak dapat berjalan dengan lancer. Hal ini tentu akan berakibat buruk pada pertumbuhan ikan yang ada dalam kolam. Seperti halnya media untuk menanam hidroponik sistem tanam aquaponik tidak menggunakan tanah akan tetapi menggunakan media berikut ini
Kerikil
Kerikil adalah salah satu media yang dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita. Media tanam kerikil cocok digunakan untuk sistem akuaponik karena memiliki pori-pori yang cukup besar dan memudahkan air untuk lewat di sela-selanya. Kerikil dapat digunakan dalam berbagai metode aquaponik seperti sistem ntf maupun sistem pasang surut namun tidak begitu cocok untuk digunakan dalam sistem akuaponik Deep water culture  atau sistem aquaponik rakit apung.
Gravel
Selain kerikil media lain yang dapat dengan mudah di ditemukan di sekitar kita adalah Gravel atau pecahan genting maupun bebatuan. Sama seperti kerikil travel juga memungkinkan air lewat dengan mudah karena memiliki pori-pori yang besar.
Rockwool
Rockwool adalah salah satu media tanam hidroponik juga dapat digunakan dalam sistem tanam aquaponik. Media ini berasal dari batuan basal yang dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi. Cara menggunakan rockwool adalah dengan memotongnya dengan ukuran tertentu dan kemudian meletakkannya pada pada tanaman yang telah disiapkan sebelumnya. Rockwool juga dianggap lebih praktis digunakan karena media ini dapat digunakan sebagai media semai sekaligus media tanam sehingga pada saat pemindahan bibit tanaman atau transplantasi tanaman tidak harus dicabut perakarannya akan tetapi dapat langsung ditetapkan pada wadah media untuk menanam ini dan dibiarkan tumbuh hingga menjadi besar.
Hydroton
Hidroton adalah media tanam yang berbentuk bulatan dengan diameter sekitar 1 hingga 2 cm. Media tanam ini terbuat dari tanah liat yang dipanaskan dan dibentuk sedemikian rupa. Hidroton dapat digunakan dalam sistem akuaponik karena memiliki porous yang cukup besar dan dapat dialiri dengan air tanpa menahan nya lebih lama.
Sekam
Berbeda dengan media tanam sebelumnya sekam atau kulit padi yang sudah dibakar adalah salah satu media tanam aquaponik organik. Beratnya yang ringan dan kemampuannya menahan air lebih lama membuat media ini cocok digunakan untuk sistem akuaponik floating Raft atau rakit apung.
Beberapa media tanam anorganik seperti rockwool, gravel atau krikil memang mampu mendukung sirkulasi air dengan baik tetapi media ini kurang cocok untuk mendukung pertumbuhan akar dan mikroorganisme di dalam air. Meskipun demikian pemilihan media tanam harus berdasarkan pada sistem atau model yang digunakan serta dari segi ekonomisnya. Pilihlah media tanam dengan berbagai macam pertimbangan atau kemudahan mendapatkannya. Pelajari terlebih dahulu karakteristik dari setiap media tanam dan pengaruhnya terhadap tanaman maupun ikan yang dibudidayakan.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar