LANGKAH pemerintah dan operator jalan tol untuk memberlakukan transaksi nontunai secara total tampaknya harus dikaji ulang. Pasalnya, Ombudsman meminta agar transaksi tunai di gerbang tol tetap diberlakukan.
Komisioner Ombudsman Dadan Suparjo Suharmawijaya mengatakan, penyelenggara jalan tol tidak boleh menolak pembayaran tunai karena hal itu terdapat di UU Mata Uang. Masyarakat, tetap harus diberikan pilihan untuk bisa membayar secara tunai.
Untuk itu, Dadan meminta agar nantinya penyelenggara dan operator jalan tol tetap menyediakan satu atau dua gerbang tol untuk transaksi tunai.
"Dalam arti di jalan tol, 10 gerbang masih disisakan satu, meskipun satu itu berjubel (tidak masalah karena) dia akan beralih ke yang nontunai, tapi bukan diblok sama sekali," ujar Dadan seusai mendengar keterangan BI, BPJT, dan Jasa Marga di Gedung Ombudsman Jakarta, Rabu (27/9).
Penyelenggaraan transaksi nontunai tersebut, lanjutnya, harus dilakukan masyarakat secara sukarela dan berdasarkan kesadaran, bukan memaksa dengan menerapkan nontunai di seluruh gardu tol.
"Kalau yang tunai antri panjang, di sebelahnya ada sembilan gardu nontunai kosong kan nanti orang dengan sendirinya akan beralih, daripada dipaksa," tukasnya.
Di tempat yang sama, anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kuncahyo merespons positif permintaan Ombudsman tersebut. Menurutnya, hingga saat ini transaksi tunai tetap disediakan. "Contohnya kalau di gerbang tol Semanggi 1 sudah lama non tunai, tapi kalau mau transaksi tunai bisa di gate berikutnya," tukasnya.
Sementara itu, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru menegaskan Jasa Marga akan tetap memberlakukan transaksi non tunai di seluruh ruas tol di Indonesia pada Oktober mendatang. Meski demikian tidak seluruhnya berbentuk gardu tol otomatis (GTO) tapi berbentuk gardu semi otomatis (GSO), tetap ada gardu namun reader kartu elektronik berada di luar gardu.
"Rancangan kami tetap memberlakukan 100% cashless. Tapi kalau 100% GTO ya kurang pas karena jumlahnya terbatas dan waktunya kepepet, jadi ada GSO," tukasnya.
Hingga saat ini, kata dia, penyediaan gardu untuk transaksi nontunai telah mencapai 49% sehingga diharapkan akhir Oktober seluruh gerbang tol sudah melakukan transaksi nontunai.
"Pilot project kami 1 Oktober di Bali seluruh gerbang elektronik. Lalu akhir Oktober ini semua ruas di Indonesia," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar