Apa sih Tokocrypto???

 


Di kutip dari : Wikipedia


Tokocrypto atau Tokocrypto Digital Exchange adalah perusahaan berbasis digital Indonesia teregulasi[1][2] yang bergerak dalam bidang perdagangan aset kripto. Perusahaan ini didirikan akhir 2017, mulai beroperasi Mei 2018,[1] dan diperkenalkan kepada publik pada 15 September 2018.[3][4] November 2019, Tokocrypto resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan merupakan pedagang aset kripto pertama yang terdaftar di lembaga resmi tersebut.[5][6][7]

Tokocrypto memiliki pengguna aktif lebih dari 70.000 dengan lebih dari 9.476.281 transaksi aset kripto.[3] Produk yang diperdagangkan meliputi Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Tether (USDT), Binance Coin (BNB), dan aset kripto lain yang masuk 500 besar di dalam coinmarketcap.com sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tahun 2020, perusahaan ini meluncurkan Tokocrypto 2.0 yang dinilai lebih banyak token baru, lebih banyak fitur, lebih aman, dan likuiditasnya lebih baik.


Tokocrypto lahir tahun 2017[4] dari sekelompok antuisas atau penggemar kripto di Indonesia. Kelompok ini memiliki keyakinan atas manfaat yang dapat ditawarkan teknologi blockchain kepada masyarakat.[3][1] Pada awal pendirian ini, Tokocrypto didukung perusahaan asal Singapura, yaitu QCP Capital.[4]

Tokocrypto secara resmi diperkenalkan kepada publik pada 15 September 2018.[9] Peluncuran Tokocrypto ini memiliki tiga agenda utama, yaitu untuk menghadirkan konten dan informasi terbaru terkait aset digital, menjangkau komunitas-komunitas blockchain dan cryptocurrency untuk berbagi pengetahuan dan pemahaman, serta pelibatan publik dalam proyek aset digital di Indonesia dan Asia Tenggara.[10]


November 2019, Tokocrypto resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan menjadi perusahaan perdagangan kripto pertama yang terdaftar di lembaga pemerintah di bawah Kementerian Perdagangan itu.[4] Kripto sendiri merupakan aset digital yang dirancang untuk bekerja sebagai media pertukaran yang menggunakan kriptografi.


Dukungan Binance

Mei 2020, Tokocrypto mendapatkan suntikan dana dari Binance, perusahaan perdagangan aset kripto sekaligus pengembang blockchain global yang berpusat di Malta.[4][12] Melalui kerja sama ini, Tokocrypto dan Binance melahirkan produk aset kripto berbasis rupiah (Binance IDR atau BIDR) pada Juni 2020.[13][1] BIDR dapat diperdagangkan dengan koin maupun token utama seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Tether (USDT), dan Binance USD (BUSD) pada platform Tokocrypto.com dan Binance.com.[2]

Tokocrypto 2.0

Tahun 2020, Tokocrypto Digital Exchange memperbarui sistem perdagangannya dengan meluncurkan Tokocrypto 2.0. Platform ini didukung oleh sistem Binance Cloud yang dianggap memiliki kecepatan transaksi dan sistem keamanan lebih baik. Selain itu, versi ini memiliki lebih banyak token baru, lebih banyak fitur, serta likuiditasnya lebih baik dibandingkan versi sebelumnya.[8]


Dewan direksi

Chief Executive Officer (CEO)

CEO Tokocrypto dijabat oleh Pang Xue Kai atau Kai, lulusan terbaik dari Universitas Nasional Singapura tahun 2015. Kai pertama kali mengenal aset kripto dan teknologi blockchain pada awal 2016. Ketertarikannya tentang teknologi dan kewirausahaan semakin dalam sehingga membuatnya diundang menjadi narasumber dalam berbagai acara di Indonesia. Dirinya juga termasuk salah satu tokoh yang memperkenalkan aset kripto di Indonesia. Tahun 2017, Kai memutuskan mendirikan Tokocrypto bersama beberapa rekan di Indonesia dan menjadi CEO.[14]

Chief Operations Officer (COO)

COO Tokocrypto adalah Teguh Kurniawan Harmanda atau akrab disapa Manda. Di Tokocrypto dirinya berperan dalam pengembangan strategi bisnis berkelanjutan, memastikan bahwa bisnis berjalan efektif dan efisien serta sistem analisis dan distribusi layanan kepada nasabah terlaksana dengan baik. Manda yang menyelesaikan Master Business Valuation di Universitas Gadjah Mada, juga mengemban tugas sebagai Chairman of Crypto Asset Committee di Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX). Saat ini ia terus mendorong agar compliance (kepatuhan) di industri aset kripto sesuai dengan pendekatan berbasis resiko yang dicanangkan oleh Financial Action Task Force (FATF) terkait virtual asset (VA).

Chief Marketing Officer (CMO)

CMO Tokocrypto dijabat oleh Nanda Ivens atau Nanda. Dirinya memiliki pengalaman lebih dari dua puluh tahun di bidang periklanan dan digital. Nanda juga dikenal sebagai pemilik GWH Group. Sebelum bergabung di Tokocrypto, Nanda menjabat Direktur Edelman Digital, CEO XM Gravity, CEO Asia Pasifik Mirum Agency, dan Penasihat Strategis Telkomsel. Nanda lulus dari Universitas Boston tahun 1997.

Chief Strategy Officer (CSO)

CSO Tokocrypto dijabat oleh Chung Ying Lai atau Ying, bachelor of engineering lulusan NUS pada 2015. Ying mengenal kripto sejak 2016 dan selalu mengikuti perkembangan teknologi ini sampai kemudian bergabung dengan Tokocrypto pada 2018 sebagai Business Development Director.[15]


Produk dan layanan

Daftar berikut merupakan sebagian dari aset kripto yang diperdagangkan di Tokocrypto.[2][8]

Share on Google Plus

About Cukbo

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar